Ketika Si Sulung Duduk Bersama Ayah









Sudah menjadi sebuah perbincangan umum, kalau titel anak sulung akan menjadi tulang punggung keluarga setelah kepala keluarga. Berhubungan dengan itu, kenapa anak sulung tidak dinamai wakil kepala keluarga saja ya ? huehehehe

Beberapa anak sulung yang mungkin sudah memasuki usia 20an biasanya pada suatu ketika akan diajak duduk bersama dengan sang kepala keluarga untuk membicarakan satu dua hal yang sifatnya sedikit serius mengarah ke tegang. Seperti itulah kondisinya, sebagaimana yang kualami beberapa hari lalu. 

Seperti sudah disadarkan kembali, ya walaupun aku sepenuhnya juga telah sadar bahwa aku telah berusia 20an, dan harus bersiap diri untuk menjadi penopang keuangan keluargaku nantinya. Terutama dikala kondisi sulit ini, perbincangan ini sepertinya bukan main main lagi. 

Sebenarnya akupun tidak tahu bagaimana nasib sulung sulung seluruh Indonesia dalam menghadapi hal hal pasti seperti ini, hanya saja aku sedikit tertawa termehek mehek karena ketidaksiapan diriku setelah sang kepala keluarga berkata kepadaku dengan nada bijak beliau, "Mbak, Ayah mau ngobrol bentar"
Ya, Rasanya seperti anda menjadi Iron Man. 

Keluarga berharap lebih karena telah menghabiskan dana berlebih untuk si sulung. Beberapa memberontak pada pernyatakan itu. Utamanya Si Sulung yang penuh leha leha seperti saya. Barangkali memang benar dan tidak dapat ditolak untuk keluarga dengan kondisi keuangan yang pas pasan cenderung kurang. Si Sulung harus disiapkan lebih untuk proyek pengembalian modal keluarga. 

Beberapa dari kalian mungkin, pembaca. akan menentang proyek keluarga cuan oriented ini. Tapi bagi kalian insan yang tak memiliki investasi apapun selain diri kalian sendiri , baiknya harus memberikan ruang di hati untuk menerima kenyataan bahwa kehadiran kita sebagai sulung akan penuh tanggung jawab. Mempersiapkan skill untuk terjun dunia kerja sangat penting, tapi begitupun juga dengan hati. Aku contohnya, masih belum menerima dengan lapang bahwa perjalanan memasuki dunia pencarian cuan akan segera dimulai. Untuk itu, perlu hati yang lapang untuk menerima kenyataan bahwa diri kita ini lahir sebagai si Sulung. Butuh waktu memang. Tapi katanya orang orang, perjalananya bakal asik. Semoga saja ya. 

Komentar

Postingan Populer